RSS

Penerapan Metode Pembelajaran Diskusi dalam Pembelajaran Sejarah


credit: www.107fm.pasuruankab.go.id


1.    Definisi Metode Diskusi
Secara definisi diskusi adalah sebuah interaksi komunikasi antara dua orang atau lebih atau kelompok. Biasanya komunikasi antara mereka atau kelompok tersebut berupa salah satu ilmu atau pengetahuan dasar yang akhirnya akan memberikan rasa pemahaman yang baik dan benar. Diskusi bisa berupa apa saja yang awalnya disebut topik. Dari topik inilah diskusi berkembang dan diperbincangkan yang pada akhirnya akan menghasilkan suatu pemahaman dari topik tersebut. Tujuan utama metode ini adalah untuk memecahkan suatu permasalahan, menjawab pertanyaan, menambah dan memahami pengetahuan siswa, serta untuk membuat suatu keputusan ( Killen, 1998 )
Metode diskusi adalah cara penyampaian bahan pelajaran dimana guru memberi kesempatan kepada siswa untuk mengumpulkan pendapat, membuat kesimpulan atau menyusun berbagai alternatif pemecahan masalah.
Metode diskusi mendorong siswa untuk berdialog dan bertukar pendapat, dengan tujuan agar siswa dapat terdorong untuk berpartisipasi secara optimal, tanpa ada aturan-aturan yang terlalu keras, namun tetap harus mengikuti etika yang disepakati bersama. Metode diskusi adalah cara memecahkan masalah yang dipelajari melalui urun pendapat dalam diskusi kelompok.
Metode diskusi merupakan salah satu solusi dalam memecahkan persoalan-persoalan kompleks yang sering kita jumpai dalam kehidupan bermasyarakat karenanya diskusi merupakan jalan yang banyak memberi kemungkinan pemecahan terbaik dan dilakukan atas dasar kerjasama kelompok secara musyawarah dan demokratis.
Dalam pembelajaran dengan metode diskusi ini makin lebih memberi peluang pada siswa untuk terlibat secara aktif dalam pembelajaran walaupun guru masih menjadi kendali utama.
Diskusi dapat dilaksanakan dalam dua bentuk yaitu: diskusi kelompok kecil (small group discussion) dengan kegiatan kelompok kecil dan diskusi kelas, yang melibatkan semua siswa di dalam kelas, baik dipimpin langsung oleh gurunya atau dilaksanakan oleh seorang atau beberapa pemimpin diskusi yang dipilih langsung oleh siswa dengan tujuan untuk memberikan motivasi kepada siswa agar dapat berkomunikasi secara lisan, memberikan kesempatan kepada peserta dididk untuk menggunakan pengetahuan dan informasi yang telah dimiliki dan mengembangkan sikap saling hormat menghormati dan tenggang rasa terhadap keragaman pendapat orang lain, dalam rangka mengembangkan kecerdasan interpersonal siswa.
2.    Alasan Pemilihan Metode Diskusi dalam Pembelajaran Sejarah
Pembelajaran sejarah pada umumnya adalah  pembelajaran yang membosankan bagi peserta didik sekarang ini, karena yang terjadi dilapangan pembelajaran sejarah hanya dilakukan dengan metode ceramah, dimana peserta didik hanya berpacu pada penjelasan dari guru dan peserta didik tidak dapat mengembangkan kemampuan dan pengetahuannya.
Kurikulum 2013 dengan menggunakan pendekatan konstruktivisme yaitu pendekatan dimana peserta didik sendiri yang membangun pengetahuannya dan guru hanya sebagai pendorong peserta didik dalam membangun pengetahuannya. Sesuai dengan pendekatan kontruktivisme tersebut, metode diskusi menjadi metode pembelajaran yang tepat untuk pembelajaran sejarah sekarang ini, karena dengan berdiskusi dengan kelompoknya, peserta didik dapat membangun pengetahuannya sendiri dimana dalam pembelajaran sendiri sudah bukan lagi guru yang memberikan pengetahuannya, namun peserta didik lah yang berusaha membangun pengetahuan tersebut.

3.    Langkah-langkah Pembelajaran
a. Langkah Persiapan
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam persiapan diskusi di antaranya:
·         Merumuskan tujuan yang ingin dicapai, baik tujuan yang bersifat umum maupun tujuan khusus.
·         Menentukan jenis diskusi yang dapat dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
·         Menetapkan masalah yang akan dibahas.
·         Mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan teknis pelaksanaan diskusi, misalnya ruang kelas dengan segala fasilitasnya, petugas-petugas diskusi seperti moderator, notulis, dan tim perumus, manakala diperlukan.
b. Pelaksanaan Diskusi
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan diskusi adalah:
·         Memeriksa segala persiapan yang dianggap dapat memengaruhi kelancaran diskusi
·         Memberikan pengarahan sebelum dilaksanakan diskusi, misalnya menyajikan tujuan yang ingin dicapai serta aturan - aturan diskusi sesuai dengan jenis diskusi yang akan dilaksanakan
·         Melaksanakan diskusi sesuai dengan aturan main yang telah ditetapkan. Dalam pelaksanaan diskusi hendaklah memerhatikan suasana atau iklim belajar yang menyenangkan, misalnya tidak tegang, tidak saling menyudutkan, dan lain sebagainya
·         Memberikan kesempatan yang sama kepada setiap peserta diskusi untuk mengeluarkan gagasan dan ide-idenya
·         Mengendalikan pembicaraan kepada pokok persoalan yang sedang dibahas. Hal ini sangat penting, sebab tanpa pengendalian biasanya arah pembahasan menjadi melebar dan tidak fokus
c. Menutup Diskusi
Akhir dari proses pembelajaran dengan menggunakan diskusi hendaklah dilakuan hal-hal sebagai berikut:
·         Membuat pokok-pokok pembahasan sebagai kesimpulan sesuai dengan hasil diskusi
·         Mereview jalannya diskusi dengan meminta pendapat dari seluruh peserta sebagai umpan balik untuk perbaikan selanjutnya.
4.    Keuntungan
1.      Suasana kelas hidup, sebab para siswa mengarahkan pemikirannya kepada masalah yang sedang didiskusikan. Partisipasi siswa menjadi lebih baik.
2.      Siswa dapat belajar menghargai pendapat orang lain.
3.      Dapat menaikkan prestasi kepribadian individual seperti toleransi, sikap demokratis, sikap kritis, berpikir sistematis dan sebagainya.
4.      Berguna untuk kehidupan sehari-hari terutama dalam alam demokrasi
5.      Siswa dapat belajar bermusyawarah.
6.      Topik yang disampaikan tidak menjadi fokus perhatian mereka. Yang menjadi fokusnya justru bagaimana mereka mengemukakan pendapatnya dengan logika, data, dan gagasannya.
7.      Dengan diskusi, mereka dipaksa untuk mengemukakan gagasannya. Keterpaksaan untuk mengemukakan pendapat itu justru mendorong mereka tanpa takut salah dalam mendalami pembahasan topik tersebut.
8.      Semua keterampilan baik itu mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis dipelajari sekaligus.
9.      Bagi mereka yang telah memiliki pengetahuan lebih mengenai topik dengan mudah dapat memanfaatkan diskusi sebagai wadah atas gagasan-gagasan mereka untuk disampaikan dengan lebih interaktif, karena dalam diskusi terjadi transfer of learning yang diperoleh dari tukar pendapat peserta diskusi.
10.  Merupakan latihan untuk memenuhi peraturan dan tata tertib yang berlaku dalam musyawarah.

5.    Kelemahan
Kelemahan Metode Diskusi adalah :
1.       Diskusi pada umumnya dikuasai oleh siswa  yang gemar berbicara
2.       Bagi siswa yang tidak ikut aktif ada kecenderungan untuk melepaskan diri dari tanggung jawab.
3.       Pendapat serta pertanyaan siswa dapat menyimpang dari poko persoalan.
4.       Membutuhkan waktu cukup banyak.
5.       Sulit digunakan di tingkat rendah pada sekolah dasar.
6.       Sering terjadi pembicaraan dalam diskusi dikuasai oleh 2 atau 3 orang siswa yang memiliki keterampilan berbicara.
7.       Kadang-kadang pembahasan dalam diskusi meluas, sehingga kesimpulan menjadi kabur.
8.       Memerlukan waktu yang cukup panjang, yang kadang-kadang tidak sesuai dengan yang direncanakan.
9.       Dalam diskusi sering terjadi perbedaan pendapat yang bersifat emosional yang tidak terkontrol. Akibatnya, kadang-kadang ada pihak yang merasa tersinggung, sehingga dapat mengganggu iklim pembelajaran.


Daftar Pustaka

Admin. 2011. Metode Pembelajaran Diskusi. Tersedia di: http://www.ziazone.wordpress.com/2011/10/05/metode-pembelajaran-diskusi/ (diakses pada 4 November 2014)
Sutriani. 2012. Metode Diskusi dalam Pembelajaran. Tersedia di: http://sutrianikey.wordpress.com/2012/06/22/metode-diskusi-dalam-pembelajaran/ (diakses pada 4 November 2014)

0 komentar:

Posting Komentar